publikasikaltim.id, KUTAI KARTANEGARA – Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menghadirkan destinasi wisata alam yang menjanjikan. Gua Binuang, yang terletak di KM 2 Desa Sanggulan Kecamatan Sebulu, mulai mencuri perhatian sebagai destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam yang masih alami dan eksotis.
Kepala Desa Sanggulan Fahruddin.AR, dalam sesi wawancara pada hari Selasa 25 Maret 2025, menyampaikan bahwa Gua Binuang telah ditemukan sejak sebelum berdirinya Desa Sanggulan, yang dahulu dikenal sebagai Desa Tanjung Harapan. Gua ini diyakini sudah ada sejak zaman kerajaan dan menjadi tempat petilasan para jawara kerajaan. “Di dalam gua labirin tersebut terdapat tempat petilasan yang digunakan untuk kegiatan spiritual seperti bertapa atau bersemedi,” ujarnya.
Gua ini memiliki nilai sejarah dan mitos yang berkembang di kalangan masyarakat. Konon, Gua Binuang telah lama menjadi tempat yang sakral dan menyimpan berbagai cerita turun-temurun. Hal ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik dengan wisata budaya dan sejarah.
Dijelaskannya bahwa “Saat ini, pengelolaan Gua Binuang berada di bawah tanggung jawab Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Benua Raya Desa Sanggulan. Pengelolaan masih bersifat tradisional karena baru mulai dikelola sejak saya menjabat sebagai Kepala Desa pada akhir tahun 2022, kami juga telah menyiapkan pokdarwis untuk memandu jalan sekaligus pengamanannya,” jelasnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Benua Raya Desa Sanggulan Sopian, menambahkan bahwa selama menelusuri Sungai Gua Binuang, keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. “Para pengunjung akan dipandu oleh Pokdarwis dan dibekali pakaian APD lengkap guna menjaga keselamatan mereka,” ujarnya.
Sepanjang penelusuran gua, para pengunjung akan didampingi oleh Kru Pokdarwis Benua Raya, melewati jalur berbatu serta sungai yang mengalir di dalamnya. Dari permukaan mulut gua, para pengunjung sudah disambut dengan berbagai formasi bebatuan alami yang menunjukkan bahwa ekosistem gua tetap terjaga.
Saat menyusuri aliran sungai di dalam gua, terlihat formasi batuan unik di sisi kanan dan kiri dinding gua. Fenomena ini terbentuk dari aliran air saat gua mengalami genangan cukup dalam. Dataran di dalam gua juga sering berubah-ubah mengikuti curah hujan, memungkinkan pengunjung melewati rute yang menantang dengan celah-celah batu yang menarik untuk dijelajahi.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Gua Binuang diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan Desa Sanggulan, sekaligus menjaga kelestarian sejarah dan budaya setempat. (adv/diskominfokukar/pbk)