publikasikaltim.id, KUTAI TIMUR – Setiap Jumat pagi, halaman Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur di kawasan Bukit Pelangi berubah menjadi ruang interaksi ekonomi yang hidup. Aneka sayur segar, buah, rempah, hingga produk olahan petani lokal tersaji di Pasar Tumpah Hortikultura.
Kegiatan ini merupakan inisiatif DTPHP Kutim sebagai sarana promosi produk pertanian sekaligus mempertemukan langsung petani dengan konsumen.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, menjelaskan bahwa pasar mingguan ini tumbuh dari semangat petani untuk memasarkan hasil panen secara mandiri.
“Setiap Jumat kami fasilitasi pasar hortikultura. Ada petani yang berjualan langsung, ada juga yang menitipkan hasil panennya,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.
Petani yang terlibat berasal dari wilayah sekitar Bukit Pelangi dan kecamatan terdekat. Produk yang dijual pun beragam, mulai dari sayuran organik, cabai, tomat, hingga buah lokal seperti pepaya dan pisang.
“Harganya relatif lebih murah karena dijual langsung dari petani ke konsumen tanpa perantara,” jelas Dyah.
Meski sempat dikhawatirkan berdampak pada pasar tradisional, pasar tumpah ini justru mendapat respons positif karena hanya digelar satu hari dalam sepekan.
Lebih dari sekadar transaksi jual beli, pasar ini juga menjadi ruang silaturahmi antara petani, penyuluh, dan masyarakat.
“Kita ingin suasananya santai tapi bermanfaat. Yang penting hasil panen petani terserap,” tuturnya.
DTPHP Kutim berharap ke depan Pasar Tumpah Hortikultura dapat berkembang menjadi pasar tematik unggulan dengan tambahan produk olahan seperti sambal kemasan, keripik sayur, hingga jus buah lokal. (adv/kominfokutim/ver/pb1)







