publikasikaltim.id, KUTAI TIMUR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan mendorong sejumlah sekolah menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). Program ini sejalan dengan tren digitalisasi pembelajaran yang semakin dibutuhkan di era sekarang.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa status KSRG merupakan pengakuan dari Google terhadap sekolah yang mampu menerapkan pembelajaran digital berbasis platform Google for Education. Dengan status tersebut, sekolah dapat menjadi rujukan dan contoh bagi sekolah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar mengajar.
“Sekolah rujukan Google ini nantinya bisa menjadi model, baik dari sisi pemanfaatan aplikasi pembelajaran, penguasaan guru terhadap teknologi, maupun kesiapan sarana pendukung seperti Chromebook. Ini salah satu target peningkatan mutu yang sedang kita dorong,” ujar Mulyono.
Menurutnya, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sekolah untuk bisa menjadi KSRG. Di antaranya adalah keterlibatan guru dalam bimbingan teknis (bimtek) penggunaan Google for Education, adanya dukungan infrastruktur teknologi seperti jaringan internet memadai, serta ketersediaan perangkat digital. Selain itu, sekolah juga harus aktif berinovasi dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.
Mulyono menambahkan, program ini sejalan dengan pelatihan yang sedang gencar dilakukan Disdikbud Kutim, mulai dari Google for Education, coding, hingga e-learning. Melalui program tersebut, diharapkan para guru tidak hanya mampu menguasai teknologi, tetapi juga dapat mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran sehari-hari.
“Guru kita harus adaptif. Kalau dulu papan tulis dan buku adalah alat utama, sekarang sudah harus ditambah dengan aplikasi, media digital, dan perangkat modern. Anak-anak kita juga generasi digital, jadi pembelajaran harus relevan dengan mereka,” tegasnya.
Selain manfaat bagi sekolah, program KSRG juga dinilai mampu memperluas jejaring pendidikan Kutim ke tingkat nasional bahkan internasional. Sekolah yang lolos seleksi akan mendapatkan pendampingan langsung dari Google dan berkesempatan untuk berbagi praktik baik dengan sekolah lain.
“Kalau ini berjalan, tentu kualitas pendidikan di Kutim akan semakin maju. Bukan hanya di kota, tapi kita harap merata hingga ke sekolah-sekolah di wilayah pelosok. Jadi tidak ada kesenjangan dalam akses teknologi pembelajaran,” pungkas Mulyono.(adv/kominfokutim/ver/pb1)







