publikasikaltim.id, KUTAI TIMUR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan bahwa ada empat syarat utama yang harus dipenuhi sekolah jika ingin menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). Program ini merupakan upaya transformasi pendidikan menuju era digital yang lebih maju dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, mengatakan bahwa syarat pertama adalah guru harus mengikuti bimbingan teknis (bimtek) terkait pemanfaatan platform Google for Education. Dengan pelatihan tersebut, guru diharapkan tidak hanya paham secara teori, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran sehari-hari.
Syarat kedua, sekolah harus memiliki jaringan internet yang memadai. Menurut Mulyono, tanpa konektivitas yang baik, pemanfaatan aplikasi digital tidak akan berjalan optimal. Oleh karena itu, pemerintah daerah juga terus berupaya memperluas akses internet hingga ke sekolah-sekolah yang berada di daerah pelosok.
Kemudian, syarat ketiga adalah ketersediaan perangkat digital, salah satunya Chromebook yang direkomendasikan Google sebagai sarana utama pembelajaran digital. Dengan perangkat tersebut, siswa dapat belajar lebih interaktif sekaligus terbiasa dengan teknologi global.
Adapun syarat keempat adalah inovasi berkelanjutan dari pihak sekolah. Mulyono menekankan bahwa sekolah harus aktif mengembangkan kreativitas dan model pembelajaran baru berbasis teknologi. “Tidak cukup hanya punya perangkat, tapi harus ada inovasi nyata. Guru dan sekolah harus menunjukkan bahwa mereka bisa jadi contoh bagi sekolah lain,” tegasnya.
Ia menambahkan, penerapan KSRG di Kutim akan sejalan dengan berbagai program peningkatan kapasitas guru yang sudah berjalan, seperti pelatihan coding, e-learning, dan penguatan literasi digital. Dengan demikian, transformasi pendidikan di daerah ini bisa berjalan lebih merata dan tidak hanya terpusat di perkotaan.
Selain meningkatkan kualitas pembelajaran, status sebagai sekolah rujukan juga diyakini akan membuka peluang kolaborasi lebih luas. Sekolah akan mendapat pendampingan langsung dari Google serta kesempatan untuk berbagi praktik baik di tingkat nasional bahkan internasional.
“Harapan kita, sekolah-sekolah di Kutim mampu memenuhi syarat tersebut sehingga bisa naik kelas, baik dari sisi mutu, kompetensi guru, maupun pemanfaatan teknologi. Dengan begitu, anak-anak kita siap menghadapi tantangan zaman,” pungkas Mulyono.(adv/kominfokutim/ver/pb1)







