publikasikaltim.id, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai menaruh perhatian serius terhadap pentingnya keberadaan sebuah museum daerah sebagai ruang edukasi, pelestarian budaya, dan pusat informasi sejarah.
Menyikapi hal itu, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim untuk melakukan kajian komprehensif terkait kebutuhan pembangunan museum daerah.
“Kutim sebenarnya memiliki banyak artefak dan temuan sejarah yang bernilai tinggi. Namun, hingga kini hanya tersedia sebuah bangunan kecil yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi,” ujarnya, di Lapangan Helipad, Sangatta, Minggu (23/11/2025) malam.
Ia menilai, ruangan yang terbatas dan minim fasilitas membuat keberadaan koleksi ini kurang dikenal masyarakat luas. Banyak warga bahkan belum mengetahui bahwa daerah ini menyimpan jejak sejarah yang kaya.
“Oleh karena itu, saya sudah perintahkan Disdikbud untuk melakukan kajian. Kita ingin memastikan apakah Kutin memang membutuhkan museum. Dari indikasi awal, tampaknya kebutuhan itu cukup mendesak,” ujar Bupati.
Kajian tersebut mencakup aspek kelayakan, potensi koleksi, kebutuhan ruang, hingga model pengelolaan museum yang efektif. Ardiansyah menilai, keberadaan museum akan menjadi sangat relevan jika dikaitkan dengan status geopark yang dimiliki Kutim.
“Melalui geopark, banyak data, narasi sejarah, dan bukti arkeologis yang sebenarnya dapat diolah menjadi bahan edukatif bagi generasi-generasi kita,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia berharap proses kajian dapat segera selesai sehingga pembangunan museum bisa mulai direncanakan dalam masa kepemimpinannya. Ia mengakui bahwa pembangunan museum bukan pekerjaan sederhana, namun membutuhkan perencanaan matang, anggaran yang memadai.
“Meski begitu kita tetap jalankan, karena kita memiliki modal dan sejarah yang cukup kuat untuk dikembangkan ke level yang lebih tinggi,” tutupnya.(adv/kominfokutim/ver/pb1)







