Menu

Mode Gelap

Diskominfostaper Kutai Timur · 14 Nov 2025 22:49 WIB

Festival Magic Land Kutim 2025 Jadi Etalase Budaya dan Identitas Daerah


 Festival Magic Land Kutim 2025 Jadi Etalase Budaya dan Identitas Daerah Perbesar

publikasikaltim.id, KUTAI TIMUR – Festival Magic Land Kutai Timur (Kutim) ke-2 Tahun 2025 resmi dibuka di Lapangan Polder Ilham Maulana, Jumat (14/11/2025) malam. Kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim ini disambut antusias ratusan warga yang memadati area pertunjukan.

Pembukaan festival dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah, serta unsur Forkopimda.

Panggung utama Magic Land tahun ini menampilkan karya tari bertajuk The Soul of Magicland Kutim, sebuah garapan yang merepresentasikan harmoni budaya pesisir dan pedalaman di Kutim. Tarian dikemas dengan sentuhan modern namun tetap berpijak pada akar tradisi lokal.

Karya tersebut ditata oleh Tim Forum Dance Tradisional (FDT) Kutim, dengan musik garapan Asep Firmansyah dan Saiza Ashari, serta dibawakan oleh penari Putra-Putri Kutim binaan Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim.

Dalam laporan panitia, Padliansyah menyampaikan bahwa Festival Magic Land merupakan ruang ekspresi dan kebanggaan budaya daerah.

“Festival ini membuktikan bahwa Kutim tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya budaya dan talenta kreatif,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kepala Disdikbud Kutim Mulyono yang berhalangan hadir.

Padliansyah menjelaskan bahwa penyelenggaraan Magic Land sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Festival ini dirancang sederhana namun diarahkan menjadi ikon budaya Kutim.

Selain pertunjukan seni selama tiga malam, rangkaian kegiatan budaya juga akan berlanjut, mulai dari Pameran Sejarah Budaya Islam di Masjid Agung Al-Faruq pada 16 November, Festival Pesona Budaya di Lapangan Helipad Bukit Pelangi pada 21–23 November, hingga Festival Musik Anti Narkoba di Kecamatan Bengalon pada 28–30 November 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menegaskan pentingnya merawat kebudayaan sebagai identitas daerah.

“Kita adalah bagian dari bangsa besar yang kaya sejarah dan tradisi. Tugas kita bersama adalah menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa heterogenitas masyarakat Kutim merupakan kekuatan yang harus terus dirawat.

“Melalui seni dan budaya, kita memperkuat jati diri daerah sekaligus mewariskannya kepada generasi berikutnya,” tutupnya. (adv/kominfokutim/ver/pb1)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wayang Orang Panorama Angkat Legenda Sangatta, Satukan Seni Jawa dan Kalimantan

16 Desember 2025 - 22:11 WIB

Ratusan Pelajar dari Berbagai Jenjang Pendidikan se-Kutim Siap Unjuk Kebolehan di Kejuaraan Renang Sprint Race III

13 Desember 2025 - 14:32 WIB

Ardiansyah Sulaiman Buka Peresmian Rumah Restorative Justice di Desa Singa Gembara

12 Desember 2025 - 16:35 WIB

Forkopimcam se-Kutim Ikuti Rapat Bahas Strategi Deteksi Dini Kerawanan Sosial dan Bencana Hidrometeorologi

11 Desember 2025 - 13:38 WIB

Pemkab Kutim Targetkan Seluruh Wilayah Teraliri Listrik pada Awal 2026

8 Desember 2025 - 11:46 WIB

Ribuan Jamaah di Kutim Antusias Hadiri Kajian Akbar bersama Ustadz Koh Dennis Lim

6 Desember 2025 - 23:46 WIB

Trending di Diskominfostaper Kutai Timur